Sabtu, Oktober 31, 2009

KELEMAHAN YANG MENGUATKAN


KELEMAHAN YANG MENGUATKAN

Dicopy dari : Renungan Harian versi web

Suatu saat, seorang pendeta naik kapal dari Pontianak, hendak menuju
ke Semarang. Di tengah laut lepas, seorang penumpang yang diduga
stres melompat ke laut. Semua penumpang menjadi gaduh. Awak kapal
pun segera mematikan mesin, tetapi mereka tidak segera menolong.
Baru setelah orang tersebut tampak lemas tak bertenaga, para awak
menurunkan sekoci, berenang menjangkau si korban, dan mengangkatnya
ke sekoci. Mengapa orang tersebut dibiarkan lemas? Awak kapal
menjawab, "Orang yang sudah lemas pasti lebih mudah ditolong. Kalau
seseorang masih bertenaga, maka ia cenderung memberontak dan sulit
diangkat."

Paulus adalah orang hebat. Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita
membaca bahwa ia menyembuhkan orang lumpuh (14:8-10). Sapu tangannya
bisa mendatangkan mukjizat (19:12). Ia menghidupkan orang mati
(20:9,10). Ia banyak membuat mukjizat (28:9). Akan tetapi, ia
diizinkan berada dalam kondisi tidak berdaya. Ia tidak bisa menolong
dirinya sendiri. Tiga kali sudah ia berseru, tetapi Tuhan juga tidak
melepaskannya (2 Korintus 12:8).

Barangkali kita juga mengalami bahwa kepandaian, pengalaman, dan
kemampuan kita, tidak membebaskan kita dari masalah. Kita telah
berkali-kali berdoa, tetapi Allah sepertinya mengizinkan kita "lemas
tidak berdaya". Mengapa? Firman-Nya: "... justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna." Itulah yang akhirnya membuat Paulus
berani berkata: "Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku" (2 Korintus
12:9) _THE

KALA KITA BENAR-BENAR SUDAH ANGKAT TANGAN
TUHAN PASTI AKAN SEGERA TURUN TANGAN


Baca Selengkapnya......